when I remember

Tiba-tiba terlintas di pikiran dan ingatan saya, sesuatu yang bahkan mungkin udah saya lupakan banget..
now we going to talk about 'X-man'
bukan, bukan tentang Hugh Jackman yang punya kekuatan super,,
X yang aku maksud adalah X-boyfriend alias mantan

Tulisan ini tidak dimaksud untuk apapun, saya sangat bahagia dengan keadaan saya saat ini.
Tapi memiliki X-boyfriend merupakan suatu fase yang gak bisa saya hapus, walaupun ingin.

well,setelah hubungan yang hampir 6 bulan berjalan, kami putus.
putus dengan cara yang sangat fragile, intinya : SAKIT
Putus beberapa bulan sebelum UAN,UAS,UM dan SNMPTN merupakan ujian yang sangat berat dulunya.
Rasanya udah kayak pengen nangis darah,,
dan setelah mendapat dukungan dari semua pihak, saya bangkit perlahan-lahan, and it works

Beberapa waktu yang lalu bertemu dengan teman lama, and he talking about my X, walaupun aku ngerti dia gak bermaksud untuk apapun.
si X dulunya anak band, sebagai tukang gebuk drum
and she told me, kalo band siX menang sebuah kompetisi dan dapet kesempatan buat manggung di Jakarta dan disiiarin sebuah stasiun televisi swasta nasional.

well,great then.
am happy to hear that news, really.
from the bottom of my heart, am really-really happy for him.
Setelah perpisahan yang cukup fragile buat kita berdua, setelah masa-masa suli yang harus kita jalanin masing-masing, mendengar kabar seperti itu entah kenapa saya justru merasa lega.

well, kami putus dengan cara yang cukup menykitkan, sehingga masing2 dari kita tidak seperti pasangan lainyang habis putus bisa tetep berteman, kami justru bersikap untuk tidak pernah saling kenal.
dan, sepertinya kami memang tidak bisa berteman lagi.
dan aku justru beryukur untuk itu.
karena dengan bersikap seperti itu, dia tidak akan mengganggu saya dan begitu pula sebaliknya.

Okey,yang mau saya ceritain di sini adalah bahwa
separah-parahnya kita waktu berpisah dulu, sesedih-sedihnya, sesakit-sakitnya, sebenci-bencinya, ternyata saya masih bisa melalui itu semua, dan begitu juga dengan dia.
WAKTU
WAKTU
WAKTU
sambil mengulang kata tersebut, saya menyadari bahwa waktulah yang menghilangkan itu semua,,
Sangat bersyukur rasanya setelah putus, kita tidak menjadi orang yang malah tergelincir dalam jalur yang salah.
sangat bersykur rasanya mengetahui bahwa hubungan yang dulu sempat pernah kita jalani walaupun berakhir tapi membuat diri kita masing-masing belajar.
membuat kita menjadi orang yang berbeda, mendewasakan.

semoga dia bahagia, dengan siapapun
dan semoga, saya juga bahagia, dengan Muhammad Yusuf Naseri
terima kasih atas kenangannya, terima kasih atas pembelajarannya, terima kasih atas semuanya.

Enter your email address:

dapatkan artikel terbaru dari kamiNews

0 comments:

Posting Komentar